Seorang wanita mengadu kepada ayahnya sambil menangis, "Wahai ayahku, semalam aku sempat bersitegang dengan suamiku. Ia marah karena merasa tersinggung oleh salah satu ucapanku. Menyadari akan kemarahannya, aku pun menyesali apa yg telah aku perbuat, lalu aku meminta maaf kepadanya. Namun, dia tetap belum mau berbicara denganku dan terus memalingkan wajahnya dariku. Maka, aku terus berupaya merayunya dengan kemanjaan dan kelembutanku hingga ia tertawa ceria dan kembali menerimaku. Aku Takut Tuhanku mengambil nyawaku pada saat-saat diriku berada dalam kemarahan suamiku".
Sang ayah pun berkata, "Wahai putriku. Demi Dzat yang jiwaku di tangan-NYA, jika engkau meninggal dunia sebelum ia meridhaimu, maka aku pun tidak akan ridha kepadamu. Bukankah engkau mengetahui bahwa seorang perempuan yang dimarahi suaminya itu terlaknat sebagaimana dikatakan dalam Taurat, Injil, Zabur dan AL-Quran. Bahkan, bukankah kemarahan suami itu bisa mempersulit sakratul mautnya dan mempersempit kuburannya. Maka beruntunglah seorang wanita yang suaminya selalu tenteram dan rela kepadanya".
cp_gugling
_______________________________________
Naudzubillah.... ngeri bangets ya sob?
Ku ga akan menimbulkan kemarahan suami ku lagi dueehh takut diazab Allah, suer deh...
walaupun seandainya suami yang bersalah, kita sebagai istri harus tetep bersabar dengan penuh kelembutan jangan malah balik marah2 juga tapi selesaikan dengan kepala dingin jika ada suatu permasalahan, dibujuk2 dirayu2 gitu kalaupun suami tetep diam kita sabar yaa...jalankan aja aktifitas seperti biasa seperti berbicara denganya walaupun suami diam atau ga balas omongan kita atau menawarkan makan atau minum untuk suami walaupun suami masih ga mood, pelan2 saja..... (lagu hihihi) dia pun akan terbawa suasana tenang dan dengan sendiri nya akan kembali normal.
inti nya kalau satu jadi api satu nya jadi air gitu (ah sok tau nih yang nulis hahaha #pengalaman)
coz bagi kita para istriiii surga itu dibawah telapak kaki suami hehehe
semoga kita semua wanita bisa menjadi istri yang shaleha dan istiqomah. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar