Baarakallahulaka fiil mauhuubilaka, wa syakartal waahiba, wa balagho asyuddahu, wa ruziqta birrohu.
Semoga Allah memberikan keberkahan untuk
dirimu atas (karunia) yg diberikan kepadamu. Semoga engkau mensyukuri
Yang Maha Memberi hingga sang anak menjadi dewasa dan menjadi anak yang
berbakti.
Jawabannya (atas orang yg mengucapkan doa di atas kepada kita) :
Baarokallahulaka wa baaroka’alaika, wa jazaakallohu khoiron, wa rozaqokallohu mitslahu, wa ajzala tsawaabaka.
Semoga Allah memberikan berkahNya
kepadamu dan dalam segala yang engkau miliki. Semoga Alloh membalas
untukmu kebaikan yang banyak dan memberikan (karunia) tang sama
kepadamu. Semoga Allah pun berkenan melipat gandakan pahalamu.
*). Lihat Al-Adzkaar oleh An-Nawawi hal.349. Lihat juga Shahih Al-Adzkaar Lin-Nawaawi, oleh Salim Al-Hilali II/713
[sumber: Hisnul Muslim]
[sumber: Hisnul Muslim]
Di dalam buku Menyambut si Buah Hati yang ditulis oleh Salim
Rasyid As-Sibli dan Muhammad Khalifah (terbitan Ash-Shaf Media, halaman
30-31), penulis buku tersebut mengatakan,
“Tidak terdapat satu hadits pun dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang ucapan selamat, dan tidak ada sesuatu pun kecuali atsar yang diriwayatkan dari para tabi’in, di antaranya:
Dari Hasan Al-Bashri rahimahullah, bahwasanya ada seseorang
yang bertanya kepadanya, “Bagaimana cara saya mengucapkan ucapan selamat
(kelahiran)?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah olehmu,
جَعَلَ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
Ja’alallahu mubaarokan ‘alaika wa ‘ala ummati Muhammadin
Artinya, “Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi atasmu dan atas umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”
(Atsar ini hasan, dikeluarkan oleh Imam Thabrani).”
Kemudian, penulis juga berkata,
“Atsar-atsar seperti ini jauh lebih baik daripada apa yang kami lihat
berupa ucapan yang diada-adakan yang bisa digunakan pada hari ini. Dan
tidak seorang pun di antara ahlul ilmi yang memperbolehkannya. Akan
tetapi bersamaan dengan itu kami tidak melazimkan (membiasakan) memberi ucapan selamat seperti di atas, layaknya amalan itu disebutkan oleh sebuah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tidak juga kami menjadikannya seperti dzikir-dzikir yang lain yang
telah pasti di dalam as-Sunnah. Maka barangsiapa yang mengucapkannya
pada suatu kali, tidak mengapa. Adapun yang tidak mengucapkannya maka
tidak ada ruginya.” [dinukil dari sini.]
Sedangkan doa yang bisa dibaca setiap saat agar anak-anak kita
terhindar dari gangguan jin, binatang dan dan mata jahat manusia,
adalah:
اِنىِّ أَعِيْذُكَ بِكَلِمَاةِ اللهِ التّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ. رواه البخارى
Innï u’ïdzuka bi kalimäti-l-lähi-t-tämmati min kulli syaithänin wa hämmatin wa min kulli ‘ainin lämmatin.
Artinya: Sesungguhnya aku memperlindungkan kepada-Mu (anak ini)
dengan kalimat-kalimat Allah yang Sempurna, dari segala gangguan syetan
dan gangguan binatang, serta gangguan sorotan mata yang dapat membawa
akibat buruk bagi apa yang dilihatnya.
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam mengucapkan doa ini
untuk dua cucu beliau Hasan dan Husain, agar terhindar dari godaan
setan dan hal-hal yang berbahaya lainnya.
Sedangkan para ulama memaknai hammah dalam Hadits di atas sebagai makhluk berbisa yang bisa membunuh, seperti ular dan lainnya. Sedangkan ‘ain laammah adalah mata, yang bisa menyebabkan keburukan bagi objek yang dipandangnya. (Al-Adzar, halaman 234). [diambil dari sini.]
________
*Selamat buat teman ku yang sekarang udah menjadi seorang ayah, lengkap sudah kebahagiaan mu semoga anakmu menjadi anak yang sholehah dan pastinya cantik seperti mamah nya yaaa :) dan semoga selalu membawa kebahagiaan dan keberkahan ditengah keluarga..aamiin #pengen banget liat nya dan gendong2 malaikat kecilmu itu T.T
Baarokallohulaka fiil mauhuubilaka, wa syakartal waahiba, wa balagho asyuddahu, wa ruziqta birrohu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar